Selasa, 26 Januari 2010

”Kado Terindah”

Rasa sayang yang tulus akan mengantarkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya di luar kemampuannya tetapi untuk orang tersayang apa hal yang tak mungkin.
Sama halnya denganku, dua hari lagi orang terdekatku akan merayakan ulang tahunnya. Pusing akan milih kado dan surprise yang menarik yang sulit dilupakan. Tapi sulit mencari waktu untuk lari darinya karena kami satu jurusan dan sukar untuk tidak bertemu dengannya.
Balik kuliah akupun menyempatkan bertemu dengannya dan bilang ”maaf” untuk hari ini kita tidak bisa balik sama – sama, kupikir dia akan mernolak atau apalah seperti biasanya, untung saja dia punya sedikit kesibukan dan mengijinkanku pergi dengan temanku.
Hari ini sebenarnya waktunya hunting kue buat dia awalnya nyari yang ”murah” tapi tetep enak di liat. Tapi setelah keliling dari kampus –Pettarani-Gowa dengan hujan - hujan dan keikhlasan dari sahabatku buat menemaniku akhirnya kami kembali ke pengayoman memesan kue untuk persiapan 2 hari ke depan karena selama mutar – mutar belum ada satupun kue yang bisa masuk kriteria buat orang tersayang, menurutku buat apa perhitungan buat orang yang kita sayang.
Setelah mendapatkan kue kami pun melanjutkan mencari kado yang kupikir sedikit norak tapi ku selalu punya niat semoga barang ini bisa dia gunakan tiap pagi dan selalu akan mengingatku saat dia menggunakanya. Malam pun kami ketemu dia pun menanyakan kado apa yang akan saya berikan tiga hari lagi, dengan tersenyum dan melihatnya akupun menaikkan alis sembari berkata ”kado kanyying” saja yang bisa saya berikan, diapun hanya bisa tertawa cemberut melihat tingkahku.
Hari ini waktunya menghubungi teman dekatnya yang juga mungkin bisa membantuku melanjutkan misi ”surprise ultahnya”. Setelah dihubungi akhirnya diapun mengiyakannya dan menanggap ideku ini sedikit nekat tapi unik.
Semua sudah beres tinggal mencari masalah dengannya agar dia merasa ultahnya kali ini tidak berarti atau apalah. Sorenya kami ketemu dan berbicara saat itulah akupun mencari masalah dan benar dia marah dan pergi begitu saja tanpa berbalik.
Tapi, tanpa bersalah malamnya akupun menghubunginya untuk mengucapkan ”happy birthday” berharap jadi orang pertama yang mengucapkannya, tapi di luar dugaan dia ketiduran entah penggilan keberapa sampai dia bisa merasakan teleponku dan akupun marah karena ngebela- belain menunggu pukul 00.00, pertengkaran hebat. Semua berjalan lancar itu juga karena ulahnya.
Pagi ini cuaca makassar cukup dingin dan sesuai rencana aku dan teman dekatnya akan datang ke rumahnya membangunkannya dengan kue ultah di tangan. Cukup jauh perjalanan yang ditempuh tapi tak mengapa semua berjalan lancar dia keliatan marah tapi sedikit senang dengan hal ini, marah karena aku berani melakukan ini semua di luar dugaan, menurutnya susah untuk seorang cewek datang ke rumahnya apalagi pagi – pagi buta, tapi dia salah karena ini juga berkat bantuan ibunya yang baik.
Bahagia bisa melihat tai mata yang masih menempel di sudut matanya.
Bahagia karena surprise dalam suasana kekeluargaan yang kuharapkan berjalan lancar meski tak lama karena semua orang akan memulai aktivitasnya kembali.
Bahagia karena tak salah pilih mengajak teman dekatnya menemaniku ke rumahnya.
Bahagia karena keihlasan teman – teman yang menemaniku berbuah hasil yang menyenangkan. Bahagia bisa diterima oleh keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar